Monday, February 15, 2016

"SAYA TAK MAU BERPISAH DENGAN HARTA SAYA..."


~ Kisah Inspiratif 

kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina di matanya.
Ringan baginya membuka kotak persediaan, gampang baginya menyeluk kantong simpanan dan seakan tanpa beban dia mengulur bantuan. Inilah mungkin sosok nyata orang yang dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.
Maka beberapa orang pengusaha muda yang bersemangat mendatangi beliau.
“Ajarkan pada kami, Ji,” kata mereka.
“Bagaimana caranya agar kami bisa seperti Bapak. Bisa tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan...hingga sepertinya, bershadaqah terasa ringan.”
“Wah,” sahut Haji Usman tertawa, “salah alamat!”
“Lho?”...
“Lha iya. Kalian datang pada orang yang salah. Lha saya ini SANGAT MENCINTAI HARTA SAYA. Saya ini sangat mencintai kekayaan saya je.”
“Lho?”..
“Kok lho. Lha sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI."
"Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya.
Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu. TITIP pada Masjid,
TITIP pada anak yatim,
TITIP pada madrasah,
TITIP pada pesantren,
TITIP pada pejuang fii sabilillah."
"Alhamdulillah ada yang berkenan dititipi, saya senang sekali. Alhamdulillah ada yang sudi diamanati, saya bahagia sekali."
"Pokoknya DI AKHIRAT NANTI MAU SAYA AMBIL LAGI.
Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di akhirat.”
“Lah... !”
"Siapa bilang harta tdk dibawa mati....? Harta itu dibawa mati.... Caranya... minta tolong dibawakan oleh anak yatim...fakir miskin....dll...."
(Dikutip dari buku Lapis-lapis Keberkahan)

No comments:

Post a Comment