Kubayangkan nanti wajahmu adalah cahaya pertama yang kudapati bahkan sebelum celah tirai jendela terisi oleh sinar matahari.
Kubayangkan nanti
ada dahimu yang setia menanti kecup bibirku
setelah hari yang teramat melelahkan di tempat kerja
dan kita saling bercerita tentang waktu yang baru saja berlalu.
Kubayangkan nanti
ada lelaki mungil yang lahir dari rahimmu
sebagai penerus yang kelak akan kita banggakan di masa depan
yang juga akan menggemari klub sepakbola kesayanganku.
Kubayangkan kita
masih akan saling menggenggam tangan di sebuah senja yang terus berulang
dengan senyum yang mengembang
melihat cucu cucu kita berlarian di halaman
meski tubuh mulai ringkih
meski rambut telah memutih.
Bolehkah aku merencanakannya dari sekarang Ukhty?
No comments:
Post a Comment