Kau uluri mereka tangan padahal mereka enggan.
Dan kau sendiri tertinggal di belakang, sementara mereka di depan.
Kau mengambil peranan penuntun, tapi kau enggan dituntun.
Kau berdakwah, tapi tak mau didakwahi.
Wahai batu asah, sampai kapan kau menajamkan besi, tapi kau sendiri tak kunjung tajam? Dan tak membiarkan dirimu tajam
Dan kau sendiri tertinggal di belakang, sementara mereka di depan.
Kau mengambil peranan penuntun, tapi kau enggan dituntun.
Kau berdakwah, tapi tak mau didakwahi.
Wahai batu asah, sampai kapan kau menajamkan besi, tapi kau sendiri tak kunjung tajam? Dan tak membiarkan dirimu tajam
Ahmad Al-Ghazali dalam Al Ghazali The Alchemist of Happiness
No comments:
Post a Comment